Flasher adalah komponen pemberi sinyal positif (+) yang memiliki frekuensi tetap, misalnya 2,5 kali per detik atau 80 kali per menit. Karena flasher memberikan sinyal positif (+), maka bohlam yang mendapat sinyal positif (+) dari flasher tersebut akan hidup dengan sendirinya.
Pada umumnya flasher memiliki dua tipe:
1. FLASHER ELEKTRONIK
Dalam prosesnya flasher electronic memanfaatkan rangkaian timer/rangkaian flip-flop yang dapat memberikan sinyal on/off.
2. FLASHER BIMETAL
Flasher bimetal memanfaatkan pemuaian metal akibat dari pemanasan. Cara kerjanya cukup sederhana, plat warna merah mengalami pemanasan akibat adanya kumparan yang melilit plat warna merah tersebut. Ketika memuai maka plat akan melengkung yang mengakibatkan terminal kontak berpisah. Ketika terminal kontak berpisah maka plat akan mengalami pendinginan dan mulai menyusut. Ketika plat menyusut, terminal kontak akan kembali bersentuhan yang mengakibtakan terjadi arus pemanasan lagi. Begitu terus berulang-ulang hingga dimatikan.
nah, kali ini SiRuli pingin mengganti flasher bimetal ke flasher elektronik dikarenakan semua lampu pijarnya sudah saya ganti dengan lampu led, alhasil kedipan untuk lampu seinnya terlalu cepat, karena bebannya sangat kecil di banding saat menggunakan lampu pijar. tapi setelah saya ganti dengan flasher elektronik, kedipannya sudah normal lagi...hehehe.
mengenai body jelaslah beda antara flasher elektronik dengan bimetal, jadi kalau langsung di pasang tidak akan cuku tempatnya, akhirnya saya akal dengan melepas rumah flashernya, jadi sekarang terpasang di soket flasher tanpa rumahnya.
0 comments:
Post a Comment